SISTEM OTOT PADA KATAK
Diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi Hewan yang
diampu oleh Dosen Siti Nurkamilah, M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok-I
Anwar Munawar
10541083
Rahmi N Sri Mutiara
13542020
Resti Suci Lestari
13542014
Fitriah Sya’diah
13542030
Fitri Eka Silviani
13542032
Yanti Ratnasih
13542034
Kelas 3-B
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GARUT
2016
A.
Landasan
Teori
Otot
disebut alat gerak aktif karena mampu menghasilkan gerakan tubuh. jaringan otot seperti jaringan yang lain
memiliki sifat peka terhadap rangsangan (sifat iritabilitas), mamp[u
merambatkan impuls (konduktivitas) mampu melaksanakan metabolism dan reproduksi.
Sifat jaringan otot yang khas adalah kemampuannya untuk berkontrkasi (sifat
kontraktilitas) yang tinggi. Sifat kontrkatilitas ini disebabkan sel-sel otot
memiliki protein kontraktil, yaitu aktin dan myosin yang tidak dimiliki oleh
jaringan yang lain.
Sifat
irritabilitas otot ditunjukkan oleh kemampuan otot untuk mengenal dan merespon
rangsangan yang langsung mengenainya, tanpa tergantung dari jaringan saraf yang
biasanya mengaktifkannya. Sifat irritabilitas ini dapat melemah, misalnya otot
dalam keadaan lelah, dan dapat meningkat apabila otot dalam kondisi yang
optimum (cukup makan dan oksigen).
Kemampuan
otot bergerak dikarenakan sel otot mengandung protein kontraktil, yaitu myosin
sebagai penyusun filament tebal,dan aktin, tropomiosin, troponin, sebagai
penyusun filament tipis. Selama kontraksi, filament-filamen bergerak relative
satu terhadap yang lain untuk menghasilkan pemendekan dan tegangan. Pergeseran
terjadi akibat siklus jembatan silang myosin yang berulang-ulang dengan
menggunakan energy ATP, yang dipicu oleh tingkat Ca++ sistolik yang
dibebaskan akibat adanya eksitasi pada membrane sel otot. Ada tiga macam otot, yaitu otot polos, otot
rangka, dan otot jantung yang struktur fungsi serta sifat kontraksinya
berbeda-beda.
B.
Tujuan
·
Mempelajari respon otot
terhadap berbagai macam rangsang
·
Mengukur kecepatan
kontraksi tunggal otot rangka
·
Mempelajari
periode-periode kontraksi otot yang mengalami kelelahan.
C.
Alat
dan Bahan
·
Katak yang masih hidup
·
Gunting bedah
·
Sonde
·
Bedak bedah
·
Kymograph
·
Stimulator
·
Flaw-falw clamp
·
Double clamp
·
Frog clip
·
Light muscle lever
·
Flat base stand
·
Garputala
·
Larutan fisiologis
(Ringer’s)
·
Pinset
·
Benang
D.
Cara
Kerja
Respon otot terhadap rangsang tunggal
dengan intensitas rangsang yang berbeda.
a. Pasanglah
perlatan yang akan kita gunakan sedemikian rupa sehingga untuk digunakan
(kymograph, stimulator dan peralatan lainnya) hal ini dilakukan sebelum
mengisolasi otot gastrocnemius.
b. Pisahkan
sebagian tulang dan otot femur dari bagian tubuh katak yang lainnya, tulang
femur dijepit dengan kuat pada penjepit tulang, sedangkan benang yang mengikat
tendon achiles dihubungkan dengan pengungkit otot.
c. Perangsangan
otot dilakukan dengan kawat listrik yang dihubungkan dengan rangsang induksi
pada stimulator atau sumber arus lainnya, sedangkan signal magnet dihubungkan
pada magnet.
d. Untuk
rangsangan pertama berikan tegangan arus sekecil mungkin sehingga respon otot
yang minimal. Tromol tidak digerakan sehingga gerakan ke atas dank e bawah
hanya menimbulkan satu goresan. Ulangi percobaan di atas dengan kuat tegangan
arus yang sama. Sebelumnya tromol diputar lebih kurang 1 cm dari posisi semula
dengan menggunakan tangan.
e. Lanjutkan
pemberian rangsang dengan kuat, tegangan arus yang lebih kuat dari point d,
lakukanpercobaab sesuai point d.
f. Lanjutkan
percobaan tersebut dengan memberikan tambahan kuat tegangan arus percobaan dari
sebelumnya, hentikan percobaan apabila sudah didpatkan kontraksi maksimal dari
otot tersebut (perhatikan tinggi goresan yang dihasilkan masih bertambah atau
tidak)
E.
Hasil
pengamatan
a. Tabel Pengamatan
Besarnya intensitas
rangsang
|
Tanggapan yang
diberikan oleh otot
|
Stimulus
minimal
|
Tidak
ada tanggapan apapun, grafik garis lurus
|
Stimulus
submaksimal
|
Ada
respon sedikit respon tunggal
|
Stimulus
maksimal
|
Respon ganda, dengan
grafik garis naik turun.
|
b. Gambar
grafik respon otot
F.
Pertanyaan
1.
Sebutkan perbedaan respon otot terhadap tiga macam
rangsangan yang dipakai ?
Jawab : 1. Kontaksi tunggal berturut-turut : Apabila
rangsangan yang kedua diberikan setelah kontraksi yang pertama selesai sehingga
terjadilah dua buah kontraksi tunggal yang berturut-turut. 2. Penjumlahan rangsang : Apabila
rangsangan kedua diberikan pada waktu otot berada dalam keadaan refrakter,
sehingga rangsangan kedua tidak mengakibatkan pengaruh apapun. 3. Penjumlahan kontraksi : Apabila
rangsangan kedua diberikan setelah rangsangan pertama, di sini terlihat ada
penambahan tanggapan.
2.
Rangsang manakah yang terbaik untuk dipakai
dilaboratorium dan mengapa ?
Jawab : rangsangan
listrik, karena intensitas rangsang, lamanya pemberian rangsang, dan frekuensi rangsang dapat
dengan mudah diatur dan kerusakan yang ditimbulkan pada jaringan adalah minim atau sedikit.
3.
Apa yang dimaksud dengan tendon dan apa fungsinya ?
Jawab : Tendon adalah
jaringan ikat utama yang memegang bingkai kerangka keseluruhan secara
bersama-sama. Bersamaan dengan otot dan ligamen, tendon membantu dalam
mekanisme gerakan dan memberikan bentuk dan fungsi untuk tubuh kita.
Fungsi utama dari tendon adalah untuk
memungkinkan pergerakan bebas dan fleksibel dalam tubuh. Berlari, melompat,
berjalan, mengangkat, menari dan kegiatan fisik lain yang serupa yang bisa
dilakukan oleh tendon.
4. Apakah perbedaan stimulus minimal, stimulus submaksimal,
dan stimulus maksimal ?
Jawab : stimulus
minimal adalah rangsangan terkecil yang
diberikan dan mulai terjadi kontraksi otot terkecil pertama kali. Dalam
praktikum kami, besar rangsangan liminalnya adalah 0,1 volt dengan
besar kontraksi 2 cm. Ini adalah saat pertama kali katak memberikan respon
berupa kontraksi otot kepada rangsangan yang kami berikan. Hal ini menandakan
bahwa satu unit saraf motorik pada katak itu telah berkontraksi.
stimulus
submaksimal adalah rangsangan terkecil yang diberikan sehingga terjadi
kontraksi yang besarnya mendekati nilai maksimalnya. Dari hasil pratikum kami,
didapatkan rangsangan sebesar 4 volt dengan
kontraksi 1,5 cm.
stimulus
maksimal adalah rangsangan terkecil yang mengakibatkan semua serabut saraf
memberikan reaksi dan menghasilkan kontraksi otot terbesar. Dari hasil pratikum
kami besar rangsangannya adalah 5 volt dengan kontraksi otot sebesar
2,5 cm.
G.
Pembahasan
Pada pengamatan respon otot menggunakan
kymograph otot memberikan rangsangan yang berbeda tergantung dengan stimulus
yang diberikan. Pada saat pengamatan otot betis yang digunakan sangat kecil
sehingga kemunhgkinan kontraksinya pun sangat kecil. Pada awalnya ketika otot
diberikan stimulus minimal, otot tidak memberikan respon. Akan tetapi setelah
diberikan stimulus submaksimal mulai terlihat respon, walaupun dalam bentuk
respon tunggal. Kemudian ditingkatkan lagi dengan stimulus maksimal sehingga
menghasilkan respon ganda. Otot katak yang sudah dipisahkan dari tubuhnya dapat
memberikan respon karena di rendam dalam cairan fisiologis yaitu NaCl. Namun
respon katak di dalam kymograph ini tidak lama berkisar antara 2-3 menit saja,
sesudah itu respon hilang.
H.
Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa otot katak dapat bertahan memberikan respon selama 2-3
menit setelah dilepaskan dari bagian tulangnya dan dilumuri oleh NaCl. Respon
yang di berikan oleh katak mulai ada ketika diberikan stimulus sub maksimal
(respon tunggal) sampai stimulus maksimal (respon ganda).