Senin, 18 Januari 2016

Laporan Kuliah Lapangan ( Sistem Otot pada Katak )

SISTEM OTOT PADA KATAK
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Praktikum Fisiologi Hewan yang diampu oleh Dosen Siti Nurkamilah, M.Pd


  Disusun oleh :
Kelompok-I

Anwar Munawar                  10541083
Rahmi N Sri Mutiara            13542020
Resti Suci Lestari                  13542014
Fitriah Sya’diah                    13542030
Fitri Eka Silviani                  13542032
Yanti Ratnasih                      13542034

Kelas 3-B




SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GARUT

2016


A.  Landasan Teori
Otot disebut alat gerak aktif karena mampu menghasilkan gerakan tubuh.  jaringan otot seperti jaringan yang lain memiliki sifat peka terhadap rangsangan (sifat iritabilitas), mamp[u merambatkan impuls (konduktivitas) mampu melaksanakan metabolism dan reproduksi. Sifat jaringan otot yang khas adalah kemampuannya untuk berkontrkasi (sifat kontraktilitas) yang tinggi. Sifat kontrkatilitas ini disebabkan sel-sel otot memiliki protein kontraktil, yaitu aktin dan myosin yang tidak dimiliki oleh jaringan yang lain.
Sifat irritabilitas otot ditunjukkan oleh kemampuan otot untuk mengenal dan merespon rangsangan yang langsung mengenainya, tanpa tergantung dari jaringan saraf yang biasanya mengaktifkannya. Sifat irritabilitas ini dapat melemah, misalnya otot dalam keadaan lelah, dan dapat meningkat apabila otot dalam kondisi yang optimum (cukup makan dan oksigen).
Kemampuan otot bergerak dikarenakan sel otot mengandung protein kontraktil, yaitu myosin sebagai penyusun filament tebal,dan aktin, tropomiosin, troponin, sebagai penyusun filament tipis. Selama kontraksi, filament-filamen bergerak relative satu terhadap yang lain untuk menghasilkan pemendekan dan tegangan. Pergeseran terjadi akibat siklus jembatan silang myosin yang berulang-ulang dengan menggunakan energy ATP, yang dipicu oleh tingkat Ca++ sistolik yang dibebaskan akibat adanya eksitasi pada membrane sel otot.  Ada tiga macam otot, yaitu otot polos, otot rangka, dan otot jantung yang struktur fungsi serta sifat kontraksinya berbeda-beda.
B.  Tujuan
·         Mempelajari respon otot terhadap berbagai macam rangsang
·         Mengukur kecepatan kontraksi tunggal otot rangka
·         Mempelajari periode-periode kontraksi otot yang mengalami kelelahan.

C.  Alat dan Bahan
·         Katak yang masih hidup
·         Gunting bedah
·         Sonde
·         Bedak bedah
·         Kymograph
·         Stimulator
·         Flaw-falw clamp
·         Double clamp
·         Frog clip
·         Light muscle lever
·         Flat base stand
·         Garputala
·         Larutan fisiologis (Ringer’s)
·         Pinset
·         Benang

D.  Cara Kerja
Respon otot terhadap rangsang tunggal dengan intensitas rangsang yang berbeda.
a.  Pasanglah perlatan yang akan kita gunakan sedemikian rupa sehingga untuk digunakan (kymograph, stimulator dan peralatan lainnya) hal ini dilakukan sebelum mengisolasi otot gastrocnemius.
b.    Pisahkan sebagian tulang dan otot femur dari bagian tubuh katak yang lainnya, tulang femur dijepit dengan kuat pada penjepit tulang, sedangkan benang yang mengikat tendon achiles dihubungkan dengan pengungkit otot.
c.      Perangsangan otot dilakukan dengan kawat listrik yang dihubungkan dengan rangsang induksi pada stimulator atau sumber arus lainnya, sedangkan signal magnet dihubungkan pada magnet.
d.    Untuk rangsangan pertama berikan tegangan arus sekecil mungkin sehingga respon otot yang minimal. Tromol tidak digerakan sehingga gerakan ke atas dank e bawah hanya menimbulkan satu goresan. Ulangi percobaan di atas dengan kuat tegangan arus yang sama. Sebelumnya tromol diputar lebih kurang 1 cm dari posisi semula dengan menggunakan tangan.
e.   Lanjutkan pemberian rangsang dengan kuat, tegangan arus yang lebih kuat dari point d, lakukanpercobaab sesuai point d.
f.     Lanjutkan percobaan tersebut dengan memberikan tambahan kuat tegangan arus percobaan dari sebelumnya, hentikan percobaan apabila sudah didpatkan kontraksi maksimal dari otot tersebut (perhatikan tinggi goresan yang dihasilkan masih bertambah atau tidak)

E.  Hasil pengamatan 
    a. Tabel Pengamatan
Besarnya intensitas rangsang
Tanggapan yang diberikan oleh otot
Stimulus minimal
Tidak ada tanggapan apapun, grafik garis lurus
Stimulus submaksimal
Ada respon sedikit respon tunggal
Stimulus maksimal
Respon ganda, dengan grafik garis naik turun.








b. Gambar grafik respon otot
 
F.     Pertanyaan 

          1.      Sebutkan perbedaan respon otot terhadap tiga macam rangsangan yang dipakai ?
   Jawab : 1. Kontaksi tunggal berturut-turut : Apabila rangsangan yang kedua diberikan setelah kontraksi yang pertama selesai sehingga terjadilah dua buah kontraksi tunggal yang berturut-turut. 2. Penjumlahan rangsang : Apabila rangsangan kedua diberikan pada waktu otot berada dalam keadaan refrakter, sehingga rangsangan kedua tidak mengakibatkan pengaruh apapun. 3. Penjumlahan kontraksi : Apabila rangsangan kedua diberikan setelah rangsangan pertama, di sini terlihat ada penambahan tanggapan.

2.      Rangsang manakah yang terbaik untuk dipakai dilaboratorium dan mengapa ?
Jawab : rangsangan listrik, karena intensitas rangsang, lamanya pemberian rangsang, dan frekuensi rangsang dapat dengan mudah diatur dan kerusakan yang ditimbulkan pada jaringan adalah minim atau sedikit.
3.      Apa yang dimaksud dengan tendon dan apa fungsinya ?
Jawab : Tendon adalah jaringan ikat utama yang memegang bingkai kerangka keseluruhan secara bersama-sama. Bersamaan dengan otot dan ligamen, tendon membantu dalam mekanisme gerakan dan memberikan bentuk dan fungsi untuk tubuh kita.
Fungsi utama dari tendon adalah untuk memungkinkan pergerakan bebas dan fleksibel dalam tubuh. Berlari, melompat, berjalan, mengangkat, menari dan kegiatan fisik lain yang serupa yang bisa dilakukan oleh tendon.
4.     Apakah perbedaan stimulus minimal, stimulus submaksimal, dan stimulus maksimal ?
Jawab : stimulus minimal adalah rangsangan terkecil yang diberikan dan mulai terjadi kontraksi otot terkecil pertama kali. Dalam praktikum kami, besar rangsangan liminalnya adalah 0,1 volt dengan besar kontraksi 2 cm. Ini adalah saat pertama kali katak memberikan respon berupa kontraksi otot kepada rangsangan yang kami berikan. Hal ini menandakan bahwa satu unit saraf motorik pada katak itu telah berkontraksi.        
stimulus submaksimal adalah rangsangan terkecil yang diberikan sehingga terjadi kontraksi yang besarnya mendekati nilai maksimalnya. Dari hasil pratikum kami, didapatkan rangsangan sebesar 4 volt dengan kontraksi 1,5 cm.
stimulus maksimal adalah rangsangan terkecil yang mengakibatkan semua serabut saraf memberikan reaksi dan menghasilkan kontraksi otot terbesar. Dari hasil pratikum kami besar rangsangannya adalah 5 volt dengan kontraksi otot sebesar 2,5 cm.

G. Pembahasan
Pada pengamatan respon otot menggunakan kymograph otot memberikan rangsangan yang berbeda tergantung dengan stimulus yang diberikan. Pada saat pengamatan otot betis yang digunakan sangat kecil sehingga kemunhgkinan kontraksinya pun sangat kecil. Pada awalnya ketika otot diberikan stimulus minimal, otot tidak memberikan respon. Akan tetapi setelah diberikan stimulus submaksimal mulai terlihat respon, walaupun dalam bentuk respon tunggal. Kemudian ditingkatkan lagi dengan stimulus maksimal sehingga menghasilkan respon ganda. Otot katak yang sudah dipisahkan dari tubuhnya dapat memberikan respon karena di rendam dalam cairan fisiologis yaitu NaCl. Namun respon katak di dalam kymograph ini tidak lama berkisar antara 2-3 menit saja, sesudah itu respon hilang.
H.  Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa otot katak dapat bertahan memberikan respon selama 2-3 menit setelah dilepaskan dari bagian tulangnya dan dilumuri oleh NaCl. Respon yang di berikan oleh katak mulai ada ketika diberikan stimulus sub maksimal (respon tunggal) sampai stimulus maksimal (respon ganda).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar